Hai semua, disini saya akan membagikan teori berupa peta topografi kepada teman-teman semuanya. Semoga bermanfaat yaa
1. Macam-macam Peta
1.
Peta teknis (skala besar) : Peta yang
dipergunakan untuk keperluan teknis seperti perencanaan jalan, irigasi dll.
Skala dalam peta ini digunakan skala yang cukup besar yaitu : 1:1000 atau
1:2000.
2.
Peta Topografi : Peta yang menjelaskan tentang
keadaan bumi dan ketinggian suatu daerah yang berupa garis kountur.
3.
Peta Ikhtisar/geografi/wilayah : Peta yang
biasa kita pakai dalam pelajaran sekolah, biasanya skala kecil : 1:250000.
4.
Peta tematik/khusus : Peta yang menyebutkan
data-data Kwalitatif dan Kwantitatif yang ada hubungannya dengan unsur-unsur
topografi. Contoh peta Geologi, peta pariwisata, peta tata guna lahan dll.
2. Pengertian Peta Topografi
Berasal dari bahasa
yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti
menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang
berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur,
dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada
semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau
buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur
utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan
ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi menyediakan
data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai,
vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan
sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas
skala.
2.1 Unsur-unsur Peta Topografi
Layaknya
peta-peta yang lain, Peta Topografi memiliki unsur unsur didalamnya.
Dibawah ini adalah unsur unsur penting dalam Peta topografi adalah:
1.
Judul Peta.
Judul peta ada dibagian tengah atas. Judul peta menyatakanlokasi yang
ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yangberbeda akan
mempunyai judul yang berbeda pula.
2.
Nomor Peta. Nomor
peta biasanya dicantumkan diselah kanan atas peta.Selain sebagai nomor
registrasi dari badan pembuat, nomor peta jugaberguna sebagai petunjuk jika
kita memerlukan peta daerah lain disekitar suatu daerah yang terpetakan.
3.
Koordinat Peta.
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta.Koordinat ditentukan dengan
menggunakan sistem sumbu, yaitu garis –garis yang saling berpotongan tegak
lurus.
4.
Koordinat
Geografis. Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur
timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garislintang (lintang utara
dan lintang selatan) yang sejajar dengan katulistiwa.Koodinat geografis
dinyatakan dalam satuan derajat, me nit, dan detik.
5.
Koordinat Grid.
Dalam koordinat Grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak
terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol terdapat
disebelah barat Jakarta (60 derajat LU, 68 derajatBT).
6.
Skala Peta.
Skala adalah perbandingan antara ukuran di peta dengan ukuran sesungguhnya di
lapangan. Jenisnya ada Skala Numerik dan Skala Grafik. Skala Numerik adalah
Skala yang ditampilkan dengan symbol angka, misalnya 1:25.000 yaitu 1 cm di
peta sama dengan 25.000 cm (250M) di lapangan. Skala Grafik adalah Skala yang
ditampilkan dalam bentuk grafik/gambar yang menyatakan perbandingan panjang
ukuran di peta dengan ukuran sebenarnya di lapangan. Ada dua macam cara
penulisan skala, yaitu : Skala angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm jarak
dipeta = 25.000 cm(250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya. Skala garis,
contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak
horizontal.
7.
Legenda Peta. Legenda peta biasanya disertakan
pada bagian bawahpeta. Legenda ini memuat simbol-simbol yang dipakai pada peta
tersebut,yang penting diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan raya,
sungai, pemukiman, ladang, sawah, hutan dan lainnya.
8.
Tahun Peta.
Peta Topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut,
semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disajikan semakin akurat.
9.
Arah Peta. Yang
perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta. Cara paling mudah adalah dengan
memperhatikan arah huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah atas tulisan
adalah Arah Utara peta. Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat petunjuk
arah utara, yaitu :
a.
Utara
sebenarnya/True North : yaitu utara yang mengarah pada kutub utara bumi.
b.
Utara
Magnetis/Magnetic North : yaitu utara yang ditunjuk oleh jarum magnetis kompas,
dan letaknya tidak tepat di kutub utara bumi.
c.
Utara Peta/Map
North : yaitu arah utara yang terdapat pada peta. Kutub utara magnetis bumi
letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi. Karena pengaruh rotasi bumi,
letak kutub magnetis bumi bergeser dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, untuk
keperluan yang menuntut ketelitian perlu dipertimbangkan adanya
iktilaf(deklinasi) peta, iktilaf magnetis, iktilaf peta magnetis, dan variasi
magnetis.
10.
Nomor Peta.
Penomoran peta penting untuk lembar peta untuk jumlah besar.
2.2
Sayatan Peta
Topografi
a.
Garis Kontur
Garis
kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama
lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung
horisontal.
Garis
kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Jadi
kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik
–titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu.
Garis ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama
terhadap suatu bidang referensi atau garis khayal yang menghubungkan titik –
titik yang mempunyai ketinggian yang sama.Penarikan garis kontur bertujuan
untuk memberikan informasi relief ( baik secara relative maupun absolute )
Sifat-sifat
garis kontur adalah :
1. Satu
garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis
kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis
kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4. Interval
kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5. Rangkaian
garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya
yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6. Rangkaian
garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung.
7. Rangkaian
garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu lembah/jurang.
b.
Kelerengan (Slope)
Kelerengan
(slope) sering dinyatakan dalam satuan DERAJAT dan PERSEN. Kelihatannya mudah
sekali mengkonversi antar keduanya. Tetapi terkadang, kita sering tertukar dan
salah memberi satuan. Kesalahan yang paling umum adalah bahwa jika kelerengan
itu tegak, maka satuannya adalah 90 derajat atau 100%. Kesalahan di sini adalah
memberikan angka kelerengan 100% kepada tebing yang menjulang tegak tersebut
yang seharusnya ~ persen (tak terhingga persen).
DERAJAT
adalah satuan yang mungkin sudah sangat dipahami secara umum. Sangat jarang
saya menemukan ada kesalahan pemahaman tentang satuan ini. Jika rata satuannya
0 derajat, jika miring tengah-tengah antara rata dan tegak itu 45 derajat, dan
jika bukit terjal satuannya 90 derajat. Lihat gambar di bawah.
c.
Penampang
Topografi
Penampang
topografi adalah profil yang menunjukkan muka bumi sepanjang garis penampang
tertentu. Penampang ini dibuat dengan memproyeksikan titik potong kontur dan
garis penampang pada ketinggian. Kadang‐-kadang
skala tegak dibuat lebih besar dengan maksud lebih memperlihatkan profilnya.
Gambar.
1.2 Profil Sayatan
2.3
Manfaat Peta Di
Bidang Geologi
Peta seringkali sangat efektif untuk
menunjukkan lokasi dari objek-objek alamiah maupun objek buatan manusia, baik
ukuran maupun hubungan antara satu objek dengan objek lainnya. Sebagaimana
dengan foto, peta juga menyajikan informasi yang barangkali tidak praktis
apabila dinyatakan atau digambarkan dalam susunan kata-kata.
No comments:
Post a Comment