Friday 16 October 2015

Peta Topografi

Hai semua, disini saya akan membagikan teori berupa peta topografi kepada teman-teman semuanya. Semoga bermanfaat yaa

1. Macam-macam Peta
1.      Peta teknis (skala besar) : Peta yang dipergunakan untuk keperluan teknis seperti perencanaan jalan, irigasi dll. Skala dalam peta ini digunakan skala yang cukup besar yaitu : 1:1000 atau 1:2000.
2.      Peta Topografi : Peta yang menjelaskan tentang keadaan bumi dan ketinggian suatu daerah yang berupa garis kountur.
3.      Peta Ikhtisar/geografi/wilayah : Peta yang biasa kita pakai dalam pelajaran sekolah, biasanya skala kecil : 1:250000.
4.      Peta tematik/khusus : Peta yang menyebutkan data-data Kwalitatif dan Kwantitatif yang ada hubungannya dengan unsur-unsur topografi. Contoh peta Geologi, peta pariwisata, peta tata guna lahan dll.
2. Pengertian Peta Topografi
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.
2.1 Unsur-unsur Peta Topografi
Layaknya peta-peta yang lain, Peta Topografi memiliki unsur unsur didalamnya. Dibawah ini adalah unsur unsur penting dalam Peta topografi adalah:
1.      Judul Peta. Judul peta ada dibagian tengah atas. Judul peta menyatakanlokasi yang ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yangberbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula.
2.      Nomor Peta. Nomor peta biasanya dicantumkan diselah kanan atas peta.Selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta jugaberguna sebagai petunjuk jika kita memerlukan peta daerah lain disekitar suatu daerah yang terpetakan.
3.      Koordinat Peta. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta.Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis –garis yang saling berpotongan tegak lurus.
4.      Koordinat Geografis. Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garislintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan katulistiwa.Koodinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, me nit, dan detik.
5.      Koordinat Grid. Dalam koordinat Grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol terdapat disebelah barat Jakarta (60 derajat LU, 68 derajatBT).
6.      Skala Peta. Skala adalah perbandingan antara ukuran di peta dengan ukuran sesungguhnya di lapangan. Jenisnya ada Skala Numerik dan Skala Grafik. Skala Numerik adalah Skala yang ditampilkan dengan symbol angka, misalnya 1:25.000 yaitu 1 cm di peta sama dengan 25.000 cm (250M) di lapangan. Skala Grafik adalah Skala yang ditampilkan dalam bentuk grafik/gambar yang menyatakan perbandingan panjang ukuran di peta dengan ukuran sebenarnya di lapangan. Ada dua macam cara penulisan skala, yaitu : Skala angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm jarak dipeta = 25.000 cm(250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya. Skala garis, contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak horizontal.
7.       Legenda Peta. Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawahpeta. Legenda ini memuat simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut,yang penting diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, pemukiman, ladang, sawah, hutan dan lainnya.
8.      Tahun Peta. Peta Topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut, semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disajikan semakin akurat.
9.      Arah Peta. Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta. Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan arah huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah atas tulisan adalah Arah Utara peta. Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat petunjuk arah utara, yaitu :
a.       Utara sebenarnya/True North : yaitu utara yang mengarah pada kutub utara bumi.
b.      Utara Magnetis/Magnetic North : yaitu utara yang ditunjuk oleh jarum magnetis kompas, dan letaknya tidak tepat di kutub utara bumi.
c.       Utara Peta/Map North : yaitu arah utara yang terdapat pada peta. Kutub utara magnetis bumi letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi. Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub magnetis bumi bergeser dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, untuk keperluan yang menuntut ketelitian perlu dipertimbangkan adanya iktilaf(deklinasi) peta, iktilaf magnetis, iktilaf peta magnetis, dan variasi magnetis.
10.  Nomor Peta. Penomoran peta penting untuk lembar peta untuk jumlah besar.
2.2  Sayatan Peta Topografi
a.      Garis Kontur
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal.
Gambar. 1.1 Garis Kontur

Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Jadi kontur adalah suatu garis yang digambarkan diatas bidang datar melalui titik –titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi tertentu. Garis ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama terhadap suatu bidang referensi atau garis khayal yang menghubungkan titik – titik yang mempunyai ketinggian yang sama.Penarikan garis kontur bertujuan untuk memberikan informasi relief ( baik secara relative maupun absolute )
Sifat-sifat garis kontur adalah :
1.      Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2.      Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3.      Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4.      Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5.      Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6.      Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung.
7.      Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu lembah/jurang.
b.      Kelerengan (Slope)
Kelerengan (slope) sering dinyatakan dalam satuan DERAJAT dan PERSEN. Kelihatannya mudah sekali mengkonversi antar keduanya. Tetapi terkadang, kita sering tertukar dan salah memberi satuan. Kesalahan yang paling umum adalah bahwa jika kelerengan itu tegak, maka satuannya adalah 90 derajat atau 100%. Kesalahan di sini adalah memberikan angka kelerengan 100% kepada tebing yang menjulang tegak tersebut yang seharusnya ~ persen (tak terhingga persen).
DERAJAT adalah satuan yang mungkin sudah sangat dipahami secara umum. Sangat jarang saya menemukan ada kesalahan pemahaman tentang satuan ini. Jika rata satuannya 0 derajat, jika miring tengah-tengah antara rata dan tegak itu 45 derajat, dan jika bukit terjal satuannya 90 derajat. Lihat gambar di bawah.
c.       Penampang Topografi
Penampang topografi adalah profil yang menunjukkan muka bumi sepanjang garis penampang tertentu. Penampang ini dibuat dengan memproyeksikan titik potong kontur dan garis penampang pada ketinggian. Kadang-kadang skala tegak dibuat lebih besar dengan maksud lebih memperlihatkan profilnya.
 Gambar. 1.2 Profil Sayatan

2.3  Manfaat Peta Di Bidang Geologi

Peta seringkali sangat efektif untuk menunjukkan lokasi dari objek-objek alamiah maupun objek buatan manusia, baik ukuran maupun hubungan antara satu objek dengan objek lainnya. Sebagaimana dengan foto, peta juga menyajikan informasi yang barangkali tidak praktis apabila dinyatakan atau digambarkan dalam susunan kata-kata.